Gagal menaklukkan puncak Hargo Dumilah-Gunung lawu

Gagal menaklukkan puncak Hargo Dumilah. Masa adalah masa-masa yang sangat indah dan penuh penaklukan. Begitu pun dengan saya dan teman-temanku. Berawal obrolan dengan salah satu teman yang satu kelas. Dia salah satu teman saya yang yang banyak mempunyai pengalaman tentang ndaki.

Dia menceritakan pengalaman selam dia pernah ndaki. Salah satunya yaitu dia pernah menaklukan gunug lawu. Sekilas dia menceritakan pengalaman saat dimendaki di Gunung lawu.

Rasa ketertarikan ku mulai muncul. Karena saya juga belum pernah mendaki, saya berfikir seandainya saya juga bisa menaklukkan pasti sangat bangga yang ku rasa. Dengan itu teman saya mengajak untuk mencobanya.

Setelah saya mencoba izin kepada orang tua,alhmdulillah beliau mengizinkan. Tapi kami tidak mungkin mendaki berdua begitu saja.

Saya mencoba mengeshare pengumuman di grup amglkatan. Yang merespon hanya sedikit, tak cukup disitu saya coba Tanya satu persatu dan sekaligus didata.Ternyata hanya delapan orang saja yang mau mengikuti pendakian tersebut.

Setelah ujian semester selesai kami bagi tugas apa yaja yang dibawa pada saat pendakian. Acara itu kami siapkan satu minggu dari sebelum hari-H nya.

Informasi

Sumber : jpeg;base64

Untuk sekedar informasi gunung lawu terletak di perbatasan antara jawa tengah dan jawa timur untuk ketinggiannya sndiri saja mencapai 3265 mdpl(meter diatas permukaan laut).

Gunung Lawu sangat populer untuk kegiatan pendakian. Setiap malam 1 Sura banyak orang berziarah dengan mendaki hingga ke puncak. Karena populernya, di puncak gunung bahkan dapat dijumpai pedagang makanan.

Pendakian dari Cemoro sewu melalui dua sumber mata air: Sendang (kolam) Panguripan terletak antara Cemorosewu dan Pos 1 dan Sendang Drajat di antara Pos 4 dan Pos 5.

Pendakian melalui Cemoro kandang akan melewati 5 selter dengan jalur yang relatif telah tertata dengan baik.

Misteri gunung lawu

Sumber : encrypted-tbn0.gstatic.com

Gunung lawu ternyata menyimpan banyak misteri. salah satunya adalahKonon gunung Lawu merupakan pusat kegiatan spiritual di Tanah Jawa dan berhubungan erat dengan tradisi dan budaya Praja Mangkunegaran. Setiap orang yang hendak pergi ke puncaknya harus memahami berbagai larangan tidak tertulis untuk tidak melakukan sesuatu.

Baik bersifat perbuatan maupun perkataan. Bila pantangan itu dilanggar si pelaku diyakini bakal bernasib naas. Agar tidak ada kejadian yang diinginkan. Jadi, seorang pendaki harus memperhatikan betul dengan aturan-aturan yang sudah ditentukan.

Mulai berangkat

 

Sumber: encrypted-tbn0.gstatic.com

Setelah semua anggota lengkap, kami berangkat menunuju Pos Pendakian Jalur Cemoro Sewu. Kami menempuh perjalanan menggunakan sepeda motor. Untuk meminimalisisr kendaraan kami saling bergoncengan.

Kami berangkat dari Madiun sekitar jam tiga sore dan sampai di Cemoro Sewu sekitar jam empat. Jarak antara Madrasah kami ke Gunung lawu tidak terlalu jauh sehingga kami naik motornya nyantai.

Suasana panas harus dilewati, karena arah dari Madiun ke Cemoro sewu ke barat. Maka harus melawan panas dengan matahari.

Sesampainya di tempat kami langsung menitipkan motor. Ternyata ketika berangkat banyak yang belum makan kami mencari tempat istirahat. Sekaligus melaksanakan sholat asyar.

Tepatnya jam tengah lima, kami membeli tiket sekalis langsung naik. Dalam perjalanan kami menggunakan formasi. Memudahkan ketika ada yang kecapean di tengah jalan.

Sekitar satu jam awal dari gerbang masuk pendakian, kami disajikan suasana malam hutan pohon pinus. Di perjalanan awal, tidak hanya pohon pinus saja yang kami temui, ada pohon pohon cemara namun jumlahnya kalah banyak dari pohon pinus.

Saya mulai merasakan pegal di kaki dan pinggan, serta nafas yang sudah mulai terengah-engah. Agar satu sama lain semangat kami saling member semanagat. Ucapan zikir selalu keluar dari mulut. Demi keselamatan dan hati agar kaki tetap terus melangkah setapak demi setapak.

Tiba pos pertama

Sumber : jpeg;base64

Dari basecamp ke pos 1 jalur pendakian masih cukup landai. Sebelum mencapai pos 1, kami menjumpai beberapa shelter atau pos bayangan. Waktu tempuh dari basecamp ke pos 1kami hanya membutuhkan waktu 45 menit. Di pos 1 terdapat shelter yang bisa digunakan untuk beristirahat.

Di pos pertama kami juga menemui warung namun tidak setiap hari buka. Beruntungnya pada saat itu buka sehingga kami mebeli gorengan sedikit bisa mengganjal perut.

Pos 1 ke pos 2

Trek pos 1 menuju pos 2

Setelah rasa capek hilang kami langsung meneruskan perjalanan ke pos dua. Jarak antara pos 1 dan 2 lumayan jauh. Dan cuaca mulai gelap, kami harus mengekuarkan senter untuk penerangan. Pada jalur ini kami  bertemu batu besar yang bernama “Watu Jago”. Mulai dari Watu Jago trek yang kita hadapi mulai bebatuan.

Trek yang dilalui mulai menanjak dengan jalur bebatuan yang lumayan membuat otot paha mengeras. Di pos 2 kami juga menemui shelter. Di depan shelter terdapat tanah datar yang cukup untuk mendirikan 3 buah tenda. Tetapi kami berhenti sejenak tidak mendirikan tenda.

 

Pos 2 ke pos 3

Sumber : encrypted-tbn0.gstatic.com

Trek semakin menanjak selepas pos 2. Trek pendakian masih berupa batu-batu besar yang tersusun secara alami. Di trek ini kami para pendaki mulai kelelahan dan sering beristirahat di perjalanan. Di trek pendakian dari pos 2 ini sangat menguras tenaga. Waktu tempuh yang kami butuhkan untuk mencapai pos 3 sekitar 60 – 90 menit.

Diperjalanan sering melakukan istirahar sehingga dapat memperlambat perjalanan kami. Kabut yang besar membuat kami harus lebih berhati-hati juga. Tetapi itulah yang membuat keseruan untuk menaklukkan puncak Hargo Dumilah.

Tiba di pos 3. Ditempat itu kami mendirikan tenda buat tidur malam.Di pertengahan malam kami diguyur hujan. Meskipun kami sudah mendirikan tenda, tapi rasa dingin tetap tembus sampai ditulang. Untuk pendaki yang sudah mulai kelelahan bisa mendirikan di tempat itu.

Meskipun didalam tenda badan kami sangat menggigil. Banyak jaket yang kami pakai tetapi tetap sama saja.rasanya tidur seperti didalam air.

Angin cukup kencang mempuat kami takut. Karena posisi tempat buat mendirikan tenda dibawah tebing yang sangat tinggi.

Call emergency

Sumber : encrypted-tbn0.gstatic.com

Sudah sampai di pos 3 kami berhenti sejenak sekaligus makan snack yang sudah dibawa. Kebetulan waktu itu saya iseng membuka hp dan tidak disangka ada sms dari Waka Kurikulum. Tidak tahu kenapa kok tiba-tiba menghubungi ku. Ternyata beliau meminta bahwa saya disuruh untuk pulang terlebih dahulu. Ada tugas yang yang belum terselesaikan untuk persiapan wisuda kelas XII.

Gimana pun juga saya harus turun,waktu itu saya diamanati sebagai koordinator perlengkpan. Bagaimana pun juga saya harus merelakan untuk tidak sampai di puncak.

Setelah pulang sampai dirumah saya langsung menuju ke Madrasah. Ternyata setelah saya jumpai, bu guru bilang kalau rapatnya diundur hari berikutnya.  ini yang membuat saya sangat kecewa. Sudah saya relakan untuk pulang dan pada akhirnya hanya Zonk.

Kesimpulan

Untuk menggapai kesuksesan maka seseorang harus melakukan proses. Dalam melakukan proses tersebut maka harus fokus dan lebih semangat melakukannya.

Dan Terkadang banyak orang memberikan informasi dengan seenaknya sendiri.  Tanpa memikirkan apa yang dilakukan orang lain. Maka kita juga harus paham seandainya kita melakukan tindakan sesuatu maka pastikan terlebih dahulu. Agar tidak ada rasa kekecewaan diantara kedua pihak.

Leave a Reply

%d bloggers like this: