√ Kumpulan Lirik Lagu Wajib Nasional dan Penciptanya

Lagu Wajib Nasional – Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar dan memiliki etnik seni dan kebudayaan yang beragam akan sejarah. Membutuhkan proses yang panjang untuk menggapai terbentuk negara ini.

Seni dan budaya yang dimiliki Indonesia terdiri dari pakaian adat, rumah adat, senjata tradisional, dan masih banyak lagi yang tersebar di wilayah Indonesia. Salah satu budaya Indonesia yang menjadi warisan dari nenek moyang yaitu lagu lagu perjuangan.

Lagu lagu perjuangan ini tidak semena-mena dibuat begitu saja, melainkan terdapat unsur moral yang terkandung didalamnya. Lirik dari lagu perjuangan juga bisa disebut lagu wajib Nasional karena mengandung unsur-unsur yang dapat membangkitkan semangat perjuangan dalam melawan penjajah.

Bahkan dalam lingkungan sekolah, lagu wajib Nasional ini juga diharuskan untuk di ajarkan kepada siswa. Salah satu tujuannya untuk mengenalkan kepada siswa bahwa lagu ini memiliki peran dan makna yang sangat penting bagi negara Indonesia.

Selain itu, tujuannya untuk menanamkan rasa cinta tangah air, menghargai dan mengingat jasa pahlawan serta meneladani semangat perjuangannya. Lagu lagu Nasional diciptakan pada masa sebelum kemerdekaan Indonesia oleh komponis-komponis Indonesia.

Mungkin beberapa peciptanya kita tidak asing lagi yaitu seperti WR. Supratman, Ismail Marzuki, Kusbini C. Simanjuntak dan seterusnya.

Berdasarkan Instruksi Menteri Muda Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan no. 1 tanggal 17 Agustus 1959 yang dituangkan dalam Peraturan Pemerintah dan diterbitkan oleh balai pustaka di tahun 1963.

Bahwa ditetapkan 7 buah lagu perjuangan yang dikategorikan sebagai Lagu Wajib Nasional, diantaranya adalah:

  • Lagu Kebangsaan “Indonesia Raya” Ciptaan W.R Supratman
  • Bagimu Negeri (Kusbini)
  • Maju Tak Gentar (Cornel Simanjuntak)
  • Halo-Halo Bandung (Ismail Marzuki)
  • Rayuan Pulau Kelapa (Ismail Marzuki)
  • Berkibarlah Benderaku (Ibu Soed (Saridjah Niung Bintang Soedibjo)
  • Satu Nusa Satu Bangsa (Liberty Manik).

Lagu Nasional ini menjadi salah satu bagian dari sejarah perjuangan para nenek moyang dalam menggapai kemerdekaan. Terdapat beberapa makna yang terkandung dalam lagu-lagu Nasionaal ini, berikut penjelasannya.

  1. Nasionalisme yaitu sifat cinta, bangga tanah air dan mengutamakan rasa persatuan dan kesatuan.
  2. Patriotisme yang memiliki makna sifat rela berkorban, kobaran semangat dan jiwa pantang menyerah.

Tida cukup menghafal begitu saja, melainkan kita sebagai pemuda penerus bangsa harus memahami sejarah, latar belakang, isi dan makna yang terkandung dalam lagu-lagu tersebut. Dengan begitulah rasa kepedulian kita bisa meresap dan mengobarkan hati kita untuk selalu mencintai dan melestarikan budaya Indonesia.

Terkait :

Daftar Lagu Wajib Nasional dan Penciptanya

Lagu Wajib Nasional

Berikut ini beberapa lagu wajib Nasional yang sering kita dengar sampai yang jarang dinyanyikan oleh warga Indonesia.

NONAMA LAGUPENCIPTA
1Andika BhayangkariAmir Pasaribu
2Api KemerdekaanJoko Lelono / Marlene
3Bagimu NegeriR. Kusbini
4Bangun Pemudi PemudaAlfred Simanjuntak
5Bendera KitaDirman Sasmokoadi
6BungakuCornel Simanjuntak
7Bendera Merah PutihIbu Soed
8Berkibarlah BenderakuIbu Soed
9Bhinneka Tunggal IkaBinsar Sitompul / A Thalib
10Dari Sabang Sampai MeraukeR Soerardjo
11Di Timur MatahariWage Rudolf (W.R) Soepratman
12Dirgahayu IndonesiaHusein Mutahar
13DesakuIbu Soed
14Berkibarlah Bendera Negeriku
15Tanah Air IndonesiaE.L Pohan
16Garuda PancasilaSudhartono
17Gugur BungaIsmail Marzuki
18Halo, Halo BandungIsmail Marzuki
19Hamba Menyanyi
20Hari MerdekaHusein Mutahar
21Himne KemerdekaanIbu Soed / Wiratmo Sukito
22Himne GuruSartono
23Himne Pramuka
24Himne SiswaHusein Mutahar
25Ibu Kita KartiniWage Rudolf (W.R) Soepratman
26Ibu PertiwiIsmail Marzuki
27Indonesia BersatulahAlfred Simanjuntak
28Indonesia JayaChaken M
29Indonesia RayaWage Rudolf (W.R) Soepratman
30Indonesia SuburM Syafei
31Indonesia PusakaIsmail Marzuki
32Indonesia Tetap MerdekaCornel Simanjuntak
33Indonesia Tumpah DarahkuIbu Soed
34Jembatan MerahGesang
35Kebyar KebyarGombloh
36Ku Pinta LagiCornel Simanjuntak
37Karang Bunga Dari Selatan
39Mengheningkan CiptaIsmail Marzuki
40Maju IndonesiaCornel Simanjuntak
41Maju Tak GentarCornel Simanjuntak
42Mars Bambu RuncingKamsisi / Daldjono
43Mars Harapan BangsaKamsisi / Daldjono
44Mars PancasilaSudharnoto
45Melati di Tapal BatasIsmail Marzuki
46Mengheningkan CiptaTruno Prawit
47Merah PutihIbu Soed
48Merah PutihGombloh
49Nusantara
50Nyiur HijauMaladi
51Pada PahlawanCornel Simanjuntak / Usmar Ismail
52Padi MenguningKusbini
53Pahlawan MerdekaWage Rudolf (WR) Soepratman
54Pantang MundurTitiek Puspa
56Rayuan Pulau KelapaIsmail Marzuki
57Satu Nusa Satu BangsaLiberty Manik
58Selamat Datang Pahlawan MudaIsmail Marzuki
59Serumpun PadiMaladi
60SyukurHusein Mutahar
61Tanah AirkuIbu Soed
62Tanah AirkuR. Iskak
63Tanah Tumpah DarahkuCornel Simanjuntak / Sanusi Pane
64Teguh Kukuh Berlapis BajaCornel Simanjuntak / Usmar Ismail
65Terima Kasih Kepada PahlawankuHusein Mutahar
66Sumpah Kita
67Sepasang Mata Bola
68Syukur

Lirik Lagu Wajib Nasional

Lirik Lagu Wajib Nasional

Kita sebagai warga Indonesia wajib menghafal lagu Indonesia raya. Maka dari itu, berikut ini kami sajikan lirik lagu wajib Nasional “Indonesia Raya” yang bisa Anda hafalkan dan pahami makna dari lagu tersebut.

Lirik Lagu Wajib Nasional “Indonesia Raya

Indonesia tanah airku
Tanah tumpah darahku
Disanalah aku berdiri
Jadi pandu ibuku.

Indonesia kebangsaanku
Bangsa dan Tanah Airku
Marilah kita berseru
Indonesia bersatu

Hiduplah tanahku
Hiduplah negriku
Bangsaku Rakyatku semuanya
Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya

Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Tanahku negriku yang kucinta

Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya

Indonesia Raya
Merdeka! Merdeka!
Tanahku negriku yang kucinta

Sejarah dan Makna Lagu Wajib Nasional “Indonesia Raya”

Lagu Indonesia Raya merupakan lagu yang pertama kali yang diciptakan oleh  Wage Rudolf Soepratman atau kita menyebutnya dengan W.R Supratman pada tanggal 28 Oktober 1928 di kongres Pemuda II di Batavia yang kemudian dalam kongres tersebut juga melahirkan Sumpah Pemuda).

Ketika dalam pemplusikasian lagu tersebut WR supratman dengan jelas menuliskan kata “Lagu Kebangsaan” yang terdapat dibawah tulisan Indonesia Raya. Sehingga pemerintah kolonial Hindia Belanda pun melarang penyebutan kata “lagu kebangsaan” di lagu tersebut.

WR supratman sendiri juga pernah bekerja sebagai jurnalis di salah satu media asing yaitu Sin Po. Disaat itu pula lagu tersebut dipublikasikan pada surat kabar Sin Po edisi 10 November 1928 dengan judul lagu “Indonesia”.

Sebenarnya lagu ini hendak akan direkam dalam bentuk piringan hitam pada tahun berikutnya. Akan tetapi niatan tersebut tidak terlaksana karena pemerintah Kolonial Belanda melarang penggunaan lagu Indonesia Raya.

Hal ini karena lagu Indonesia Raya dituduh mengganggu ketertiban, keamanan dan menjadi sumber kecemasan.

Pada awalnya lagu ini dapat berkumandang secara bebas sebelum Jepang melarang pada Maret 1942. Kemudian setelah beberapa tahun berselang, lagu ini diperbarui ulang meskipun liriknya tidak bertahan lama.

Pada tahun 1948 membentuk suatu panitia negara yang bernama dengan Panitia Indonesia Raya. Pembetukan panitia ini berdasarkan Penetapan Presiden No28.Dalam penyusunan panitia ini membahas mengenai tentang cara menyanyikan lagu Indonesia Raya baik upacara formal maupun tidak.

Setelah berjalan kurang lebih 10 tahun kemudian Perdana Menteri dijabat oleh Ir. Djuanda. Pada tahun 26 Juni 1958 keluarlah peraturan pemerintah No.44 tahun 1958 tentang lagu kebangsaan Indonesia Raya yang mengatur keseragaman nada, irama, iringan kata, lirik dan juga tata cara penggunaannya.

Setelah beberapa tahun mengalami proses yang begitu panjang, akhirnya terkumandanglah lagu Indonesia Raya seperti yang kita sering kita dengar sekarang ini. Meskipun menggunakan versi yang berbeda dengan ketika diciptakan dahulu. (Credit : Tirto.Id).

Demikian pembahasan kali ini mengenai dengan lagu wajin Nasional dan juga sejarah lagu Indonesia Raya. Dengan adanya artikel ini, semoga bisa menguatkan jiwa nasionalisme demi menjaga dan melestarikan budaya Indonesia.

Leave a Reply

%d bloggers like this: